dilamedia.com, Kondisi pandemi yang masih berjalan sampai saat ini, mengakibatkan banyak kegiatan sekolah yang tidak dapat dijalankan, salah satunya literasi, tentunya hal ini menyebabkan semakin turunnya minat baca pada anak.
Di samping itu, pesatnya perkembangan teknologi informasi, membuat anak-anak lebih tertarik dengan gawai dari pada buku. Banyak yang lebih memilih bermain game dari pada membaca dongeng. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, tentunya akan membawa dampak yang signifikan bagi masa depan mereka.
Menanggapi hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 89 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menginisiasi kegiatan “One Day One Book” sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan literasi dan minat baca pada anak-anak.
Kegiatan ini difokuskan pada anak-anak usia sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Desa Rowosari, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
One Day One Book adalah sebuah upaya untuk merawat peradaban melalui literasi. Sebuah penyeimbang atas masifnya digitalisasi teknologi yang harus diiringi juga dengan peningkatan gerakan literasi.
Dengan adanya mini library dan One Day One Book ini diharapkan anak-anak bisa lebih gemar membaca.
Tsabita Aulia Rahmah, salah satu mahasiswa KKN UAD, mengungkapkan bahwa kebanyakan anak-anak memiliki minat baca yang rendah karena kurangnya fasilitas buku bacaan yang tersedia, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
“Melihat hal itu, kami berinisiatif untuk membangunkan mini library yang berlokasi di TPQ At-Tien, jadi anak-anak bisa sekalian membaca buku,” terang Tsabita.
“Sejak dimulai pada hari Sabtu (26/02/2022), One Day One Book telah berjalan lancar dan menarik animo anak-anak untuk membaca. Dengan buku bacaan yang beragam dan selingan kegiatan yang dikemas sedemikian rupa membuat mereka jadi lebih antusias setiap harinya,” imbuhnya lagi.
Post a Comment
Berikan Komentar Anda