dilamedia.com, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang tergabung dalam KKN-PPM Kelompok 21, melakukan kunjungan UMKM pada 25 Januari 2022 yang berlokasi di Desa Krajan, Kec. Windusari, Kab. Magelang, Jawa Tengah.
Di Desa Krajan ini mahasiswa KKN menelusuri beberapa UMKM, terdapat dua UMKM desa yang menarik perhatian mahasiswa KKN untuk diberikan edukasi pemasaran di era digital saat ini. Adapun UMKM tersebut tidak lain ialah UMKM kripik singkong dan meuble atau properti modern.
Berdasarkan tinjauan langsung, pemasaran UMKM keripik singkong yang digiatkan masyarakat hingga sejauh ini hanya dipasarkan ke sesama desa atau dari desa ke desa. Sistem produksi dan penjualan keripik singkong ini dijual seharga Rp. 8000 sesama desa dan Rp. 10000 di luar desa. Adapun sistem pemesanan dilakukan via whatsapp atau secara langsung ke tempat produksi.
Disamping itu, untuk UMKM mebel atau properti yang tidak kalah bagus kualitas dan desain produknya dengan usaha properti yang sudah ternama, mahasiswa KKN meninjau usaha UMKM Meuble ini masih cukup ketinggalan dalam pemasaran produknya sehingga masih banyak khalayak luas yang belum mengetahui produk mebel berkualitas hasil produksi Desa Krajan tersebut.
Menilik pada kualitas produk yang tidak kalah saingnya dengan hasil pabrik, mahasiswa KKN UMBY menyayangkan produk berkualitas yang ada Oleh karena itu, mahasiswa KKN UMBY memberikan edukasi melalui sharing session sederhana kepada pemilik UMKM untuk memanfaatkan sosial media dalam pemasaran produknya di era digital.
Mahasiswa KKN UMBY memperkenalkan adanya beragam platform media dengan fitur pemasaran online yang mampu menunjang para pengusaha UMKM Desa Krajan, mulai dari Facebook hingga Instagram serta e-commerce yang diantaranya Tokopedia, Lazada, dan Shopee yang mampu membantu memasarkan produk mereka.
Kendati demikian, kunjungan atau observasi UMKM sekaligus pengenalan atau edukasi sederhana terkait pasar di era digital ini mendapat tanggapan yang baik dari pengusaha UMKM, seperti salah satunya pengusaha UMKM kripik singkong.
“ Sejauh ini saya hanya memasarkan kripik-kripik ini ya lewat whatsapp atau sesama warga kalau papasan begitu mba. Saya juga masih belum paham betul kalau promosi lewat sosial media atau e-commerce itu. Tapi yaa maturnuwun karena adanya jenengan-jenengan ini saya jadi paham sedikit dan tahu cara penggunaannya” tutur Ela pengusah UMKM Kripik Singkong Desa Krajan.
“Harapannya dengan adanya pemanfatan sosial media di era digital oleh pengusaha UMKM di Desa Krajan, produk-produk lokal UMKM Desa Krajan dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat serta sekiranya mampu memaksimalkan penjualan produk dan omset di era pandemi ini,” tutur Dimas Septian selaku penanggung jawab program KKN UMBY.
Post a Comment
Berikan Komentar Anda